Kitab suci Al-Qur'an merupakan kitab mukjizat yang memiliki keistimewaan dari berbagai sisinya. Jika
Kitab suci Al-Qur'an merupakan kitab mukjizat yang memiliki keistimewaan dari berbagai sisinya. Jika diamalkan, Al-Qur'an juga dapat menjadi pedoman bagi kehidupan manusia untuk menata kehidupan sosial. "Terkait dengan sosial, Al-Qur'an secara lengkap memberikan panduan bagi umat manusia cara yang tepat untuk menata kehidupan masyarakat yang baik," kata Ketua umum Pengurus Besar Pemuda Al Irsyad Ustaz Fahmi Bahreisy Lc, Msi. Menurut beliau, Al-Qur'an bisa menjadi pedoman dimulai dari hubungan keluarga, bertetangga, bermasyarakat, dan bernegara. Bukan hanya cakupannya yang bersifat menyeluruh, tetapi metode pembinaannya pun juga berproses dan bertahap.
"Al-Qur'an lebih mendahulukan aturan yang bersifat antisipatif dan pencegahan daripada hukuman dan sanksi," katanya. Ada kaidah syar'i yang berbunyi, "Ad-Daf'u awla minar raf'i" yakni; mencegah lebih diprioritaskan daripada memperbaiki. Menurut dia, tatkala aturan yang bersifat pencegahan tersebut diabaikan, sehingga ia jatuh pada perbuatan munkar, maka Allah Swt. telah siapkan aturan lainnya yang berisi hukuman dan sanksi sebagai bentuk efek jera bagi pelakunya dan sebagai warning bagi orang lain.
Ustaz Fahmi menuturkan, dalam kehidupan bermasyarakat, Allah Swt. telah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 11 dan 12 yang artinya. "Wahai orang- orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain. (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah Swt., sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." Ustaz Fahmi menerangkan bahwa dua ayat ini merupakan ayat yang isinya bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik dan perselisihan di antara umat manusia. Al-Qur'an telah memberikan metode terbaik untuk mengantisipasi potensi konflik dan permusuhan melalui dua ayat tersebut.
Namun, Allah Swt. Zat Yang Maha Pencipta, sangat mengetahui bahwa manusia dipenuhi dengan syahwat dan penyakit hati yang berpotensi untuk menciptakan terjadinya tindakan kriminal dan kejahatan," katanya. Oleh karena itu, Allah Swt. membuat aturan-aturan yang berisi sanksi dan hukuman bagi para pelaku kejahatan.
Sumber: republika.co.id
1. Al-Qur'an merupakan kitab yang diturunkan dengan banyak keistimewaan. Berdasarkan teks tersebut, yang tidak termasuk keistimewaan Al-Qur'an adalah ….
A. Al-Qur'an memiliki pedoman untuk berkeluarga
B. Al-Qur'an berisi tata cara hidup bermasyarakat
C. Al-Qur'an isinya bersifat menyeluruh
D. Al-Qur'an dapat membuat manusia terpecah belah
E. Al-Qur'an menjadi pedoman yang utama dalam segala aspek
Pembahasan:
Yang tidak termasuk keistimewaan Al-Qur'an adalah Al-Qur'an dapat membuat manusia terpecah belah.
Jawaban: D
2. Berilah tanda centang (✔) pada pernyataan yang sesuai dengan teks tersebut. (Jawaban lebih dari satu)
Al-Qur'an memberikan panduan yang meragukan tentang cara menata kehidupan masyarakat yang baik.
Al-Qur'an lebih mendahulukan aturan yang bersifat pencegahan daripada hukuman.
Allah Swt. menyiapkan sanksi bagi orang-orang yang mengabaikan aturan pencegahan dan terjatuh dalam kemungkaran.
Al-Qur'an memperbolehkan orang-orang yang beriman untuk mencari-cari kesalahan orang lain.
Al-Qur'an melarang orang-orang yang beriman untuk saling mencela satu sama lain dengan panggilan yang buruk.
Pembahasan:
Pernyataan yang sesuai dengan teks tersebut adalah:
Al-Qur'an lebih mendahulukan aturan yang bersifat pencegahan daripada hukuman.
Al-Qur'an melarang orang-orang yang beriman untuk saling mencela satu sama lain dengan panggilan yang buruk.
3. Berdasarkan teks tersebut, mengapa Allah Swt. membuat aturan-aturan yang berisi sanksi dan hukuman bagi pelaku kejahatan? Jelaskan.
Jawab:
Allah Swt. mempersiapkan aturan yang berisi hukuman dan sanksi sebagai bentu efek jera bagi pelakunya dan sebagai warning bagi orang lain.
4. Tuliskan cara untuk mengantisipasi konflik dan permusuhan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an berdasarkan teks tersebut.
Jawab:
Cara mengantisipasi konflik dan permusuhan antara lain sebagai berikut.
Tidak mengolok-olok suatu kaum.
Tidak mencela atau memanggil nama yang buruk kepada orang lain.
Tidak berprasangka buruk terhadap sesuatu.
Tidak mencari-cari kesalahan orang lain.
Tidak menggunjing orang lain.
5. Naya berasal dari keluarga yang kaya raya. Hal itu membuatnya menjadi sombong. Naya sering menggunjing teman-temannya yang memiliki status sosial yang lebih rendah darinya. Bahkan, ia kerap memanggil mereka dengan nama-nama yang buruk. Apakah perilaku Naya sudah sesuai dengan metode Al-Qur'an untuk menghindari permusuhan berdasarkan teks tersebut?
Sesuai
Tidak sesuai
Berikan alasannya.
Jawab:
Tidak sesuai. Berdasarkan Q.S. Al-Ḥujurāt ayat 11, Allah Swt. telah melarang umat muslim untuk memanggil sesama manusia dengan panggilan yang tercela atau buruk. Sebab hal tersebut dapat menimbulkan permusuhan dan dosa. Sehingga Naya harus meminta maaf dan tidak mengulanginya lagi.
++++++++++++++++++++++++++
Semoga Bermanfaat dan Berkah
Jangan Lupa Belajar Terus
Ingat Cita-Cita, Orang Tua, dan Keluarga
Posting Komentar untuk "Kitab suci Al-Qur'an merupakan kitab mukjizat yang memiliki keistimewaan dari berbagai sisinya. Jika"